 |
| Bentuk Atap |
- Atap Flat/datar, adalah bentuk paling sederhana dari sebuah atap. Memiliki sudut kemiringan yang paling rendah,misalnya pada canopy rumah. Atau bisa juga diterapkan pada atap rumah dengan istilah Atap Panggang P.
- Atap Pelana, sebagai
mana tampak pada gambar, atap pelana adalah bentuk yang paling umum
digunakan. Dari satu sisi tampak seperti persegi panjang, dari sisi lain
tampak seperti segitiga. Atap pelana ini bisa menggunakan talang
ataupun tidak. Jika pada posisi tembok berhimpitan biasanya digunakan
talang dalam. Atap ini disebut pelana karena mirip dengan fungsi pelana
kuda, sebagian aplikator menyebut sisi miring sebagai sayap.
- Atap Limasan, bentuk
dasar menyerupai limas. Jika dilihat dari satu sisi seperti segitiga
terpancung, dari sisi lain segitiga sempurna. Bentuk ini umumnya
memiliki empat sisi oversteck, kecuali jika posisi rumah rapat bisa
digunakan talang dalam.
- Atap Gergaji, memiliki bentuk seperti atap pelana, tetapi salah satu sisi terpotong karena berangkai dengan bangunan lain. Biasanya digunakan untuk bangunan gudang yang rapat. Untuk talang digunakan talang tengah, yaitu pada batas bangunan.
- Atap Joglo, jenis
ini banyak digunakan pada bangunan lama / kuno dan bangunan tempat
ibadat / masjid. Memiliki ruang bebas udara yang cukup besar. Ada dua
jenis joglo : ada yang menggunakan sokoguru (tiang / kolom penyangga)
dan ada yang tidak. Kontruksi harus benar-benar diperhitungkan untuk
jenis joglo tanpa sokoguru.
Masih ada lagi bentuk atap yang bersifat regional/kedaerahan atau bentuk khusus,misalnya : atap gedung MPR, rumah adat Batak, rumah Tongkonan Toraja dll.
Jenis bentuk atap yang Anda pilih akan menentukan disain kontruksi kuda-kuda rangka atap, berhubungan dengan Rencana Anggaran Biaya yang akan Anda keluarkan. Demikianlah
macam-macam bentuk atap yang ada, bisa Anda pilih yang cocok dengan
keinginan, budget serta perhitungan teknis strukturnya.
